Beranda blog

Diduga Pengedar Sabu, Warga Pancoran Dicokok Polisi

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO, Lagi-lagi Jajaran satuan reserse narkoba (Sat Reskoba) Polres Bondowoso mencokok Zainullah Bin Senol (30). Pasalnya ia diduga sebagai pengedar serbuk kristal atau sabu.

Zainullah warga dusun Widoro, Desa Pancoran, Bondowoso, Jawa Timur ini bertekuk lutut saat dicokok petugas, betapa tidak ia ketahuan menyembunyikan sabu didalam saku depan celananya.

Iptu Hadi Sukisman,Kasat Resnarkoba Polres Bondowoso mengatakan, Senol diamankan di jalan dusun Widoro, Desa Pancoran, Kecamatan kota Bondowoso,Rabu (3/7/2019) sekira pukul 23.00 WIB.

Penangkapan tersebut berawal dari informasi masyarakat yang menyampaikann adanya pelaku peredaran narkoba jenis sabu. Dengan ciri-ciri sesuai dengan tampilan fisik pelaku.

Setelah dilakukan penyelidikan dan dilakukan penggeledahan,ditemukan pada saku celana depan bungkusan plastik kecil yang berisi sabu.

“Dari Zainullah berhasil diamankan beberapa barang bukti, yaitu satu paket sabu yang dibungkus klip plastik disolasi. Serta uang tunai Rp 350 ribu dan satu HP,” kata Iptu Hadi, Kamis (4/7/2019).

Diterangkan bahwa berdasarkan barang bukti yang bersangkutan diduga melanggar Pasal 114 ayat (1) Subs Pasal 112 ayat (1) UU.RI No. 35 Tahun 2009, Tentang Narkotika.

“Ancaman hukuman minimal 6 tahun, maksimal 20 tahun,” katanya.

Sementara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, serta penyidikan Zainullah diamankan di Mako Polres Bondowoso, setelah nanti berkas lengkap atau P21 akan segera diserahkan ke Kejaksaan.

1744129950993

Diterjang Hujan Lebat, Dapur Rumah Warga Besuki Situbondo Ambruk

IMG-20250408-WA0090

Situbondo – Hujan lebat yang disertai hembusan angin kencang di Kecamatan Besuki telah memporak porandakan dapur rumah warga yang bernama Samawi (55). Rumah Sanawi yang berlokasi di Rt 03, Rw 01, Dusun Mandar, Desa Belimbing, Besuki, Situbondo, Jawa Timur tepat pukul 03.00 dini hari, Jumat, (8/3).


Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media online ini di lapangan menyebutkan bahwa, panjang rumah 5 meter dan lebar 6 meter yang berpenghuni 5 jiwa tersebut hancur pada bagian dapurnya.
“Untung saja kelima penghuni rumah itu selamat meski dalam keadaan tertidur lelap,” ujar Sonata, anggota tim Paskalis BPBD Situbondo, Jumat, (8/3).


Sonata menambahkan bahwa kerugian yang dialami korban yakni diperkirakan sekitar Rp 15 juta. (ans)

1744129950993

Di Duga Jasad Pemancing Ditemukan Tak Bernyawa di Tepi Sungai Banyuwangi 

IMG-20250408-WA0090

Banyuwangi –   Mayat seorang laki-laki ditemukan di tepi sungai yang berlokasi di Dusun Krajan, Desa Parijatah Kulon Kecamatan Srono, Banyuwangi, Kamis (20/11/2025) pagi.

Kapolsek Srono AKP Sutarkam mengatakan, korban ditemukan pertama kali oleh seorang pencari rosokan yang saat itu tengah melintas di sekitaran tepi sungai tersebut sekitar pukul 05.30 WIB.

“Awalnya saksi melihat bangkai besar dikerumuni lalat. Sempat dikira bangkai kambing, namun setelah didekati, ternyata mayat manusia,” terang Sutarkam.

Terkejut dengan temuan tersebut, pencari barang rosokan kemudian meninggalkan mayat itu untuk mencari pertolongan. Beberapa saat kemudian, dia kembali ke lokasi bersama beberapa orang dan disusul warga yang berdatangan di lokasi.

“Setelah dicek bersama, keadaan mayat tersebut ternyata seorang laki-laki. Warga menemukan jasad korban dalam posisi terlentang,” kata Sutarkam.

Kapolsek Srono mengungkapkan, awalnya jenazah laki-laki itu ditemukan dalam kondisi tanpa identitas. Namun tak lama kemudian ada warga yang juga datang ke lokasi mengenali mayat tersebut.

“Mayat laki-laki tersebut bernama Su, warga Desa Gendoh, Kecamatan Sempu,” ungkap Kapolsek Srono.

Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh pihak kepolisian, terungkap jika korban telah dua hari tidak pulang ke rumah. Informasi orang hilang atas nama Su juga telah beredar di media sosial.

Pihak kepolisian yang menerima laporan segera menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Sementara berdasarkan keterangan medis menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Kami melakukan olah tempat kejadian perkara, memeriksa saksi-saksi, serta berkoordinasi dengan Polsek Sempu karena korban merupakan warga sana,” jelas AKP Sutarkam.

Jasad korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke rumah duka. “Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan menerima kematian korban dan menolak dilakukannya autopsi,” pungkasnya. (mam)

1744129950993

Tingkatkan Kemandirian Desa, Bondowoso Serahkan Bantuan untuk BUMDes dan Kelembagaan Masyarakat

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso — Pemerintah Kabupaten Bondowoso kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kapasitas ekonomi desa melalui penyerahan bantuan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan kelembagaan masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Raden Bagus Asra, Bondowoso, Kamis (20/11/2025).

Acara penyerahan bantuan tersebut di serahkan oleh bupati Bondowoso KH.Abdul Hamid Wahid melalui Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Safi’i.

Wabup menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam mendukung kemandirian desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Alhamdulillah, dengan kemudahan yang diberikan Allah SWT, hari ini kita dapat berkumpul untuk melaksanakan penyerahan bantuan kepada para penerima manfaat kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat. Bantuan ini adalah investasi untuk memperkuat produktivitas masyarakat dan mendorong desa lebih mandiri,” ujarnya.

Wakil Bupati As’ad juga menjelaskan bahwa bantuan tersebut memiliki tiga tujuan utama, yakni:

Yang pertama untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
Bantuan diharapkan mampu memperluas usaha masyarakat, mempercepat proses produksi, dan membuka peluang ekonomi baru baik di tingkat rumah tangga maupun kelembagaan desa.

Kemudian kedua untuk mendukung ketahanan pangan rumah tangga.
Fasilitas pertanian yang diberikan akan memperkuat kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, efisien, dan berkelanjutan.

Yang ketiga kata Wabup untuk menumbuhkan kemandirian usaha.
Bantuan ini menjadi pemantik tumbuhnya usaha kecil berbasis desa serta mendorong BUMDes dan kelembagaan masyarakat agar lebih profesional, transparan, dan akuntabel.

“Kami berharap seluruh penerima manfaat menjaga dan memanfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya. Pengurus BUMDes dan perangkat kecamatan juga kami imbau untuk terus melakukan pendampingan, tidak hanya dalam hal alat, tetapi juga manajemen dan penguatan kapasitas,” tambahnya.

Berbagai Jenis Bantuan Disalurkan

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bondowoso, Mahfud Junaedi, menjelaskan bahwa program bantuan ini bersumber dari APBD Kabupaten Bondowoso Tahun 2025. Meski sempat mengalami penyesuaian jadwal, bantuan akhirnya dapat disalurkan pada semester akhir tahun anggaran.

Adapun jenis bantuan yang diberikan meliputi Kendaraan roda tiga (Tossa) sebanyak 17 unit,
diperuntukkan bagi kelompok masyarakat dan BUMDes.
Hand sprayer listrik sebanyak 115 unit ,Pompa air sebanyak 8 unit

Mahfud berharap bantuan tersebut dapat memperkuat program ketahanan pangan dan mendukung peningkatan ekonomi keluarga di desa.

“Kendaraan roda tiga ini diharapkan bisa membantu perekonomian di wilayah masing-masing. Tolong dimanfaatkan sebaik mungkin dan jangan sampai dijual. Untuk itu, hari ini kami juga menghadirkan pihak kejaksaan sebagai saksi bahwa bantuan benar-benar diserahkan kepada penerima yang berhak,” tegasnya.

Dengan adanya bantuan ini, Pemerintah Kabupaten Bondowoso berharap desa-desa semakin berdaya, mandiri, serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan kelembagaan dan usaha ekonomi berbasis potensi lokal.

1744129950993

Rusaknya Akses Jalan Penghubung Tiga Desa di Wonosari Diusulkan ke BNPB untuk Perbaikan

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso — Akses jalan penghubung antara Desa Tangsil Kulon, Desa Tangsil Wetan, dan Desa Jumpong di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, mengalami kerusakan yang cukup parah.

Kondisi tersebut menghambat mobilitas warga dan aktivitas perekonomian, sehingga Pemerintah Kabupaten Bondowoso segera mengambil langkah untuk mengusulkan perbaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa waktu lalu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BSBK Bondowoso, Ansori, menyampaikan bahwa pihaknya bersama BPBD Bondowoso telah mengajukan usulan perbaikan infrastruktur tersebut ke BNPB .

Ia menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk perhatian dan komitmen Pemkab Bondowoso dalam mendukung program Rantas atau percepatan penanganan kerusakan akibat bencana.

“Usulan perbaikan jembatan dan akses jalan ini sudah kami sampaikan ke BNPB. Ini adalah salah satu bentuk perhatian pemerintah daerah dalam program Rantas,” ujarnya

Senada dengan itu, Plt Kepala BPBD Bondowoso, Kristianto, membenarkan bahwa BPBD dan BSBK telah berkoordinasi untuk mengajukan permohonan bantuan tersebut.

Menurutnya, proses pengajuan tidak bisa dilakukan secara instan karena harus melalui sejumlah tahapan administrasi dan teknis.

“Kami memang sudah mengusulkan ke BNPB bersama BSBK. Namun, semuanya membutuhkan proses dan waktu. Ada tahapan-tahapan yang harus dilalui,” jelasnya.

Masyarakat berharap usulan perbaikan ini segera mendapatkan respons positif, mengingat akses jalan tersebut merupakan jalur vital yang menghubungkan tiga desa dan menjadi penunjang utama aktivitas ekonomi serta mobilitas warga.

Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mengawal proses pengajuan hingga perbaikan dapat terealisasi.

1744129950993

Dinsos P3AKB Bondowoso Salurkan BLT DBHCHT Tahap II, Dua Pabrik Resmi Terverifikasi

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso — Pemerintah Kabupaten Bondowoso kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahap II kepada buruh pabrik rokok pada Selasa, 18 November 2025. Penyaluran yang difasilitasi Dinas Sosial P3AKB bekerja sama dengan PT Pos Indonesia ini berlangsung lancar di sejumlah titik yang telah ditentukan.

Kepala Dinas Sosial P3AKB, dr. M. Imron, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan rangkaian penyaluran bantuan tahap kedua bagi para buruh pabrik rokok, termasuk pekerja yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

“Penyaluran tahap kedua ini diberikan kepada 71 penerima dari dua pabrik rokok. Masing-masing menerima Rp600.000, hasil akumulasi dua bulan,” jelas Imron.

Imron juga mengungkapkan adanya usulan tambahan penerima dari salah satu pabrik rokok, yakni CV Dwi Putri yang berlokasi di Desa Sumbermalang, Kecamatan Beringin. Namun hasil verifikasi dan validasi data menunjukkan bahwa perusahaan tersebut belum terdaftar sebagai badan usaha di Kementerian Hukum dan HAM, sehingga tidak memenuhi syarat untuk menerima BLT DBHCHT.

“Karena itu, hanya dua pabrik rokok yang memenuhi ketentuan untuk menerima pada tahap ini. Proses penyaluran tetap mengacu pada aturan pemerintah dan surat edaran Sekda Provinsi mengenai kriteria penerima bantuan,” tegasnya.

Ia menambahkan, total anggaran BLT DBHCHT Kabupaten Bondowoso tahun ini mencapai Rp5 miliar, dengan setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima Rp600.000. Dinas Sosial bersama PT Pos Indonesia memastikan seluruh proses berjalan sesuai ketentuan, transparan, dan tanpa praktik pilih kasih.

Penyaluran BLT DBHCHT Tahap II ini diharapkan dapat membantu meringankan beban ekonomi para buruh pabrik rokok di Bondowoso sekaligus memperkuat pemanfaatan dana cukai untuk kesejahteraan masyarakat.

1744129950993

Bupati Bondowoso Tegaskan Penyaluran BLT DBHCHT Harus Tanpa Potongan

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso — Bupati Bondowoso, KH Abdul Hamid, menegaskan bahwa penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) harus dilakukan tanpa potongan apa pun.

Arahan tersebut disampaikan untuk memastikan bantuan diterima utuh oleh para buruh pabrik rokok yang menjadi sasaran program dilaksanakan di pabrik rokok Dua Putri desa Jumpong Kecamatan Wonosari Bondowoso ,Selasa 18/11/2025.

Bupati memerintahkan seluruh tim terkait untuk mengawal proses penyaluran secara penuh di masing-masing lokasi pabrik.

“Penyaluran BLT harus dilaksanakan tanpa potongan apa pun dan seluruh tim diminta mengawal prosesnya secara penuh di masing-masing lokasi pabrik,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa program ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam memanfaatkan dana cukai untuk meringankan beban ekonomi masyarakat rentan, khususnya pekerja sektor tembakau.

“Program ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam memanfaatkan dana cukai untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat rentan, khususnya para pekerja di sektor tembakau. Kita berharap bantuan ini dapat meningkatkan perlindungan sosial dan kualitas hidup para buruh,” ujarnya.

Penyaluran BLT dilakukan langsung oleh petugas PT Pos Indonesia di dua pabrik rokok untuk memastikan proses berjalan cepat, tepat, dan akuntabel.

Melalui program ini, pemerintah berharap para buruh pabrik rokok dapat lebih terbantu dalam memenuhi kebutuhan dasar serta memiliki ketahanan ekonomi yang lebih baik.

1744129950993

Tewas Tertabrak Truk di Depan Pintu Terminal Sritanjung Banyuwangi, Sopir Kabur

IMG-20250408-WA0090

Banyuwangi – Naas menimpa seorang pria asal Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, berinisial AMRW (31), tewas setelah motor yang ditungganginya tertabrak truk.

Insiden kecelakaan itu terjadi di depan pintu masuk Terminal Sritanjung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Senin (17/11/2025) sekira pukul 12.00 WIB.

Saat itu motor Honda Honda Revo bernopol S-23xx-xx yang dibawa korban dalam kondisi mati mesin dan tengah ditarik menggunakan tali tambang oleh rekannya, ADK (51) yang mengendarai Honda Beat nopol AG-32xx-xx.

“Korban dan rekannya melaju dari arah utara menuju ke selatan,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polresta Banyuwangi, Ipda Andi Restu Darmawan.

Setibanya di lokasi kejadian, motor penarik berupaya menyalip beberapa truk dan berpindah ke lajur kanan, diikuti Honda Revo yang ditarik di belakangnya. Namun nahasnya, pengendara Revo dihantam truk dari arah berlawanan.

Kejadian tersebut membuat pengendara Honda Revo terjatuh dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Korban mengalami luka berat di bagian kepala.

“Korban tewas seketika di lokasi kejadian dengan luka berat di bagian kepala. Jenazah langsung dibawa ke RSUD Blambangan,” ujar Andi Restu.

Sementara truk yang menabrak motor korban, langsung kabur pasca kejadian. Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan memburu sopir truk yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

“Truk tersebut langsung melarikan diri setelah kejadian. Saat ini kami masih lakukan penyelidikan,”terangnya. (mam)

1744129950993

Optimalkan Data ,Bondowoso Genjot Penuntasan TBC

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan pentingnya penguatan komitmen, intensifikasi pencegahan, serta optimalisasi data dan informasi dalam upaya percepatan penanggulangan Tuberculosis (TBC) di Bondowoso. Hal tersebut disampaikan usai Exit Meeting Pemeriksaan Kinerja atas Efektivitas Upaya Pemerintah Daerah dalam Penuntasan TBC Tahun Anggaran 2024–2025 (s.d. Triwulan I) oleh BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

Fathur Rozi menjelaskan bahwa pemeriksaan kinerja tersebut menyoroti tiga aspek utama, yaitu komitmen pemerintah daerah, upaya pencegahan, serta penguatan data dan informasi.

“Untuk komitmen pemerintah, kita sudah memiliki regulasi berupa Peraturan Bupati tentang Rencana Aksi Daerah, meski memang diperlukan penyempurnaan. Selain itu, juga ada Keputusan Bupati tentang Tim Percepatan Penanggulangan TBC. Struktur ini sudah ada, namun perlu di-review agar bisa bekerja lebih optimal,” ujarnya.

Ia menambahkan, struktur tim perlu diperkuat dengan pembagian bidang yang lebih jelas, seperti bidang promosi kesehatan, bidang pengobatan dan pencegahan, serta bidang data dan informasi.

“Semua harus ditingkatkan. Tidak ada yang sempurna. Kinerja tim harus lebih kencang lagi, dengan struktur yang lengkap sehingga lebih efektif,” tegasnya.

Sekda juga menekankan bahwa pencegahan dan penanggulangan TBC merupakan program prioritas Bupati Bondowoso. Karena itu, anggaran di Dinas Kesehatan tetap disiapkan untuk mendukung percepatan penanganan TBC. Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendiri.

“Percepatan penanggulangan TBC tidak bisa hanya dilakukan pemerintah. Diperlukan kolaborasi seluruh elemen masyarakat, termasuk media, untuk menguatkan promosi kesehatan. Arahan Pak Bupati jelas: semua harus bergerak bersama mewujudkan Bondowoso bebas TBC,” katanya.

Menurutnya, semakin banyak kasus TBC ditemukan bukan berarti kinerja pemerintah rendah, melainkan menunjukkan bahwa proses penelusuran (tracing) berjalan efektif.

“Semakin banyak yang ditemukan, intervensi kuratif akan semakin efektif. Tracing harus dilakukan untuk memutus mata rantai penularan. Semakin cepat ditemukan, semakin cepat ditangani,” jelasnya.

Capaian Dinas Kesehatan Bondowoso

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso mencatat capaian penemuan terduga TBC hingga semester I 2025 mencapai 5.430 kasus, atau 53 persen dari target 10.229 kasus.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, Agus Winarno, menjelaskan bahwa progres penanganan di bidang pengobatan cukup menggembirakan.

“Untuk kasus TBC yang memulai pengobatan, dari target 698 kasus, sudah tercapai 638 kasus atau 91,4 persen,” ujarnya.

Pada indikator keberhasilan pengobatan, dari target 1.505 pasien, sebanyak 1.279 pasien dinyatakan sembuh, dengan capaian 84,98 persen.

“Artinya, dari sisi pengobatan, capaian kita relatif tinggi,” tambah Agus.

Namun demikian, untuk kasus TBC yang ditemukan dan dilaporkan, progres masih tergolong rendah. Dari target 2.105 kasus, hingga semester I baru tercatat 698 kasus, atau 33,2 persen.

Upaya intensifikasi penemuan kasus, peningkatan tracing, serta penguatan koordinasi lintas sektor terus menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten Bondowoso untuk mempercepat penuntasan TBC di daerah. (*)

1744129950993

Dorong Penguatan Manajemen Talenta Daerah,Bupati Bondowoso Tinjau Profiling ASN di SMKN 4

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso — Bupati Bondowoso meninjau langsung pelaksanaan profiling Aparatur Sipil Negara (ASN) yang digelar di SMK Negeri 4 Bondowoso sebagai bagian dari upaya memperkuat penerapan manajemen talenta di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memetakan kompetensi ASN secara komprehensif dan terukur.

Menurut Bupati, proses profiling ini merupakan bagian dari standar manajemen talenta nasional yang kini sedang didorong pemerintah pusat. Ia menegaskan bahwa pemetaan kompetensi yang akurat sangat penting untuk memastikan setiap ASN ditempatkan secara tepat sesuai kapasitas dan kualifikasinya.

“Saya kira ini adalah langkah yang kita lakukan dalam rangka memenuhi proses dan prosedur manajemen talenta yang sedang didorong secara nasional. Banyak manfaatnya, salah satunya menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan mutasi. Dengan ini kita bisa mengetahui kompetensi secara detail dari ASN kita,” ujarnya.

Bupati juga berharap seluruh ASN yang mengikuti profiling dapat menjalani proses ini dengan baik, sehingga hasilnya mampu memberikan gambaran objektif mengenai profil masing-masing pegawai.

“Kita tentu berharap mereka dapat mengikuti dengan baik dan memberikan gambaran yang jelas bagi kita tentang profil ASN Bondowoso,” tambahnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bondowoso, Munir, menjelaskan bahwa pelaksanaan profiling dilakukan secara bertahap dengan jumlah peserta yang cukup besar.

“Di Bondowoso jumlah pesertanya secara keseluruhan 953 ASN. Kita jadwalkan satu hari dua sesi, menggunakan empat lab di SMKN 4 Bondowoso,” jelas Munir.

Ia menambahkan bahwa proses ini dirancang agar berjalan efektif tanpa mengganggu tugas pelayanan publik di masing-masing OPD.

Dengan terlaksananya profiling ini, Pemerintah Kabupaten Bondowoso berharap mampu membangun database kompetensi ASN yang kuat sebagai dasar pengembangan karier, diklat, mutasi, serta penempatan posisi strategis secara lebih proporsional dan objektif.

1744129950993

Pembukaan PKPA Beasiswa PERADI Utama–KOPRI: Momentum Penguatan Peran Advokat Perempuan

IMG-20250408-WA0090

Jakarta, – Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Beasiswa Kerja Sama PERADI UTAMA – KOPRI PB PMII Batch I resmi dibuka hari ini. Program ini menjadi langkah strategis dalam melahirkan advokat perempuan muda yang berintegritas, profesional, serta memiliki komitmen sosial tinggi. Beasiswa tersebut ditujukan bagi kader perempuan PMII yang memiliki potensi di bidang hukum namun membutuhkan ruang percepatan pengembangan kapasitas profesional.

Meski digelar secara daring, acara pembukaan berlangsung khidmat dan penuh antusias. Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh nasional Nahdlatul Ulama, jajaran pengurus PERADI Utama, KOPRI PB PMII, serta peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Standardisasi Mutu Jadi Prioritas Penyelenggaraan

Sebagai penanggung jawab pelaksanaan teknis, Mas Michael, S.H., CTA., selaku Kabid Keanggotaan dan Hubungan Antar Lembaga PERADI Utama sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara, menegaskan bahwa PKPA Batch I disusun dengan standar ketat serta berorientasi pada penguatan kapasitas peserta.

“Kami di PERADI Utama memastikan bahwa setiap materi, pengajar, dan proses pembelajaran disiapkan secara profesional. Para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga pengalaman yang membentuk karakter advokat berintegritas,” ujarnya.

Mas Michael juga berharap peserta mengikuti seluruh rangkaian dengan disiplin serta menjaga komitmen kolaborasi antara PERADI Utama dan KOPRI PB PMII pada batch berikutnya.

PBNU Tekankan Peran Strategis Advokat Perempuan

Pembukaan acara diawali dengan sambutan Wakil Ketua Umum PBNU, Dr. K.H. Amin Said Husni, M.A. Dalam amanatnya, ia menekankan pentingnya kehadiran kader perempuan dalam pembangunan hukum nasional.

Menurutnya, advokat perempuan yang berlandaskan nilai keislaman, keilmuan, dan komitmen kebangsaan sangat dibutuhkan untuk memperkuat kultur penegakan hukum yang berkeadilan. Ia mengapresiasi kolaborasi PERADI Utama dan KOPRI PB PMII yang dinilai mampu membuka ruang pemberdayaan lebih luas bagi generasi perempuan di bidang advokasi.

KOPRI PB PMII: Ruang Advokasi adalah Ruang Pengabdian

Ketua Umum KOPRI PB PMII, Sahabat Wulan Sari Aliyatus Sholikhah, dalam sambutannya menegaskan bahwa beasiswa PKPA Batch I bukan sekadar program pendidikan, tetapi bentuk nyata keberpihakan organisasi bagi kader perempuan.

Ia mengajak seluruh peserta mengikuti program dengan sungguh-sungguh dan menjaga nama baik organisasi.
“Kader perempuan harus membuktikan bahwa ruang advokasi adalah ruang pengabdian, ruang perjuangan, dan ruang pembuktian bahwa perempuan mampu berdiri setara dalam profesionalisme hukum,” tegasnya.

PERADI Utama Dorong Integritas dan Kompetensi Advokat Muda

Ketua Umum PERADI Utama, Prof. Dr. Hardi Fardiansyah, S.H., S.E., S.I.P., M.H., M.A., juga memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi. Ia menyampaikan komitmen PERADI Utama untuk terus menghadirkan pendidikan profesi advokat yang berkualitas dan relevan dengan dinamika hukum modern.

Prof. Hardi menilai kolaborasi dengan KOPRI PB PMII sebagai langkah strategis untuk memperkuat kualitas sumber daya hukum nasional.
“Kami berharap dari Batch I ini lahir advokat perempuan yang tidak hanya mumpuni secara kompetensi, tetapi juga memiliki keberanian moral dan etika profesi yang kokoh,” ujarnya.

Pembukaan resmi ditandai dengan pernyataan simbolis yang disambut hangat oleh seluruh peserta dan panitia.

Momentum Penting bagi Kader Perempuan PMII

PKPA Beasiswa PERADI Utama – KOPRI PB PMII Batch I menjadi momentum bersejarah bagi para peserta untuk memasuki dunia profesi advokat secara lebih terarah dan profesional. Program ini diharapkan mampu melahirkan lulusan yang siap mengabdi pada penegakan hukum, melindungi masyarakat, serta menjadi motor penggerak perubahan menuju keadilan sosial.

1744129950993

PKPA Beasiswa Batch I Resmi Dimatangkan, KOPRI–PERADI UTAMA Tekankan Profesionalisme Peserta

IMG-20250408-WA0090

Jakarta ; Pengurus Besar Korps PMII Puteri (KOPRI) bersama PERADI UTAMA sukses menggelar Technical Meeting persiapan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Beasiswa Kerja Sama PERADI UTAMA – KOPRI PB PMII Batch I. Pertemuan teknis yang berlangsung secara daring ini diikuti peserta dari berbagai wilayah Indonesia.

Acara dibuka dengan rangkaian sambutan resmi, briefing, serta pemaparan teknis pelaksanaan PKPA, mulai dari tata tertib, sistem perkuliahan intensif, mekanisme evaluasi, hingga alur penyelesaian asesmen akhir.

Tekankan Komitmen dan Integritas Peserta

Mewakili Ketua Umum KOPRI PB PMII, Ketua Bidang Hukum dan Advokasi, Juwita Tri Utami, memberikan arahan strategis sekaligus menegaskan pentingnya komitmen seluruh peserta selama mengikuti program.

“Saya meminta seluruh peserta untuk tidak mengecewakan, menjaga nama baik organisasi, dan membangun kerja sama yang solid sepanjang proses pendidikan. Program ini adalah kesempatan emas bagi kader perempuan PMII untuk tampil sebagai advokat yang kompeten dan berintegritas,” ujarnya.Jum’at 14/11/2025.

Sementara itu, Hirma, Sekretaris Bidang Hukum dan Advokasi KOPRI PB PMII, menyampaikan aspirasi peserta dari berbagai daerah yang berharap adanya perluasan kuota PKPA. Ia secara resmi mengusulkan penambahan kuota untuk batch selanjutnya agar lebih banyak kader perempuan mendapatkan kesempatan belajar dan berkembang dalam dunia advokasi profesional.

PERADI UTAMA Tegaskan Standar Profesional Program

Dari pihak PERADI UTAMA, hadir Dr. Syahnego, Bendahara Umum PERADI UTAMA, yang menegaskan pentingnya kedisiplinan peserta dalam mengikuti seluruh ketentuan program. Ia menyampaikan bahwa kurikulum PKPA telah dirancang dengan standar profesional sehingga menuntut keseriusan dan kehadiran aktif.

Selain itu, Michael, S.H., CTA, Kabid Keanggotaan dan Hubungan Antar Lembaga PERADI UTAMA, memberikan penguatan mengenai visi besar kolaborasi kedua lembaga.

“Kami mendukung penuh lahirnya kader-kader perempuan yang memahami hukum dan advokasi, mulai dari akar rumput—dari desa dan kecamatan. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperluas akses pendidikan hukum profesional bagi perempuan muda Indonesia,” tegasnya.

Penjelasan Teknis PKPA: Pastikan Peserta Siap Mengikuti Program

Dalam sesi teknis, panitia menjabarkan sejumlah ketentuan penting terkait:

Jadwal kelas dan metode pembelajaran

Aturan kehadiran dan etika perkuliahan

Sistem pengumpulan tugas

Mekanisme evaluasi dan penilaian

Ketentuan sertifikasi pascapelatihan

Peserta diberi ruang untuk berdiskusi, mengajukan pertanyaan, serta memastikan seluruh mekanisme dipahami secara komprehensif sebelum PKPA resmi dimulai.

Wujudkan Advokat Perempuan Berdaya dan Berintegritas

Program PKPA Beasiswa PERADI UTAMA – KOPRI PB PMII Batch I diharapkan menjadi tonggak lahirnya advokat perempuan yang berkapasitas, berintegritas, serta peka terhadap isu-isu keadilan di masyarakat. Kolaborasi strategis ini menjadi model sinergi kelembagaan yang membuka ruang lebih luas bagi perempuan untuk berkiprah dan memimpin di bidang hukum.

1744129950993
0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Recent Posts

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih